nusakini.com - Internasional - Menurut seorang narasumber yang terkait dengan panitia penyelenggara, Olimpiade Tokyo dikabarkan akan diadakan tanpa penonton sama sekali di ibukota Jepang dan tiga prefektur lain karena lonjakan kasus COVID-19 di daerah metropolitan. Para penyelenggara sedang mendiskusikan apakah penonton akan diizinkan untuk menyaksikan pertandingan dalam sebuah rapat.

• Sekitar 400 Juta Serangan Siber Berusaha Dilakukan saat Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020
• Osaka akan Gunakan Tempat Tidur Olimpiade untuk Pasien COVID-19
• Wisma Atlet Jepang Tutup, Total Infeksi Tokyo 2020 878 Kasus
• Logo Paralimpiade Dicopot dari Teluk Tokyo
• Presiden Panitia Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020 Bangga terhadap Jepang

Tiga prefektur yang dimaksud adalah Chiba, Kanagawa, dan Saitama. Rapat antara 5 pihak penyelenggara, termasuk Komite Olimpiade Internasional (IOC) dan Komiter Paralimpiade Internasional (IPC), dilakukan setelah pemerintah Jepang memutuskan agar Tokyo tetap berada dalam keadaan darurat hingga 22 Agustus.

Dengan keputusan tersebut, kemungkinan untuk tidak ada penonton di lokasi pertandingan di Tokyo dan daerah sekitarnya semakin meningkat karena pertandingan akan dimulai hanya dalam waktu dua minggu lagi.

Presiden IOC, Thomas Bach yang baru tiba di Tokyo pada hari Kamis (8/7), bertemu dengan pihak representatif seperti ketua panitia Seiko Hashimoto dan gubernur Tokyo, Yuriko Koike.

Dalam konferensi pers yang diadakan sebelum rapat, Hashimoto menyatakan keputusan yang "sulit" perlu diambil mengenai penonton, sedangkan Bach menyatakan ia siap untuk mendukung semua aturan yang memastikan keselamatan masyarakat Jepang dan partisipan pertandingan.